Pertanyaan Renungan
1. Mengapa kita tidak boleh takut?(ayat 1-3).
2. Apa jaminan Tuhan bagi kita agar tidak takut?(ayat 4-7).
1. Mengapa kita tidak boleh takut?(ayat 1-3).
2. Apa jaminan Tuhan bagi kita agar tidak takut?(ayat 4-7).
Semua orang pernah merasa takut. Ada yang takut untuk
menikah. Ada yang takut tidak mendapat jaminan kesehatan, ketika ia
sakit. Ada yang takut menghadapi masa depan yang tidak menentu. Ada yang
takut kehilangan pekerjaan. Ada yang takut ketika hendak naik pesawat.
Segala hal bisa mendatangkan rasa takut kepada siapapun. Namun, dalam
Saat Teduh hari ini, Tuhan memberikan janji yang tegas, "Janganlah
takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan
namamu, engkau ini kepunyaan-Ku. Apabila engkau menyeberang melalui
air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak
akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak
akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau,”(ayat 1b-2).
Apakah janji ini kurang tegas? Janji Tuhan yang tegas ini menunjukkan
tentang keseriusan Tuhan atas umat-Nya. Jika Anda telah dikuasai oleh
rasa takut, sehingga Anda menjadi tawanan kuasa-kuasa gelap, saat ini
Tuhan menegaskan janji-Nya kepada kita, “Sebab Akulah TUHAN, Allahmu,
Yang Mahakudus, Allah Israel, Juruselamatmu. Aku menebus engkau... Oleh
karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi
engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa
sebagai ganti nyawamu,”(ayat 3-4). Jadi, obat penawar terhadap ketakutan
adalah kesadaran bahwa kita sangat berharga dan mulia di mata Tuhan. Ia
menciptakan kita untuk kemuliaan nama-Nya. Oleh karena itu, kita bisa
memasuki tahun 2013 tanpa rasa takut dan gentar, karena Allah menyertai
kita.
Praktek
Dalam hal-hal apakah Anda masih merasa takut? Rindukah Anda menemukan kebenaran bahwa Anda berharga dan mulia di mata Tuhan? Bagikan pengalaman Anda di komsel.
Dalam hal-hal apakah Anda masih merasa takut? Rindukah Anda menemukan kebenaran bahwa Anda berharga dan mulia di mata Tuhan? Bagikan pengalaman Anda di komsel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar